Sabtu, 22 Juli 2017

Butter Mixing Challenge

Hi.. Kali ini aku kembali dengan tema tulisan yg sedikit beda. Kalau biasanya yg kutulis adalah resep, untuk sekarang yang aku tulis adalah tantangan. Sesuai judul, aku baru saja melakukan sebuah tantangan mengocok butter alias mentega. Disini yg jadi tantangannya adalah aku harus mengocok butter tersebut secara manual. You got it?? Itu artinya, aku tidak menggunakan hand mixer (mikser tangan elektrik biasa), tp menggunakan balloon whisk. What?? Kebayangkan lelahnya ngocok mentega menggunakan balloon whisk?? Yah mungkin kalau yg dikocok itu telur gak masalah, tapi karena yg dikocok adalah mentega, yg mana produknya lebih padat daripada telur yg cair pasti bakal menantang banget, apalagi tangan jadi capek karna kerja ekstra.

Yo wes. Sebenernya butter mixing challenge ini aku lakukan tanpa sengaja. Hand mixer yg biasa aku pakai sedang rusak, dan aku harus bikin cupcake yg adonannya itu dibuat dari butter dan gula yg dikocok diawal. Dengan was-was dan sedikit penasaran, akhirnya butter mixing challenge (with balloon whisk) ini muncul. 

Sekarang waktunya kamu lihat gimana capeknya mengocok butter menggunakan kekuatan tangan. Mungkin dulu sebelum ada hand mixer, orang-orang juga kesusahan karena hanya mengandalkan tenaga tangan mereka, dan yg pastinya ngabisin banyak waktu karena pembuatan yg lama. 

Pertama, aku perkenalkan dulu bahan-bahan yg aku pakai.

  • Margarine (karena butter gak ada)
  • Gula Pasir
  • Telur
  • Susu cair + vanilla pasta
  • Tepung terigu
  • Maizena
  • Baking powder
  • Garam

Nah, yg pertama aku kocok tentunya margarine dan gula pasir. Tahap ini benar-benar awal yg sulit. Dengan mengucapkan bismillah, dimulai deh ngocok margarin dan gula. You wil find it hard di awal, margarinnya masih padat kaku dan untuk menyatukan si margarin dengan gula itu susah banget. Mungkin kira-kira lima menit dengan kecepatan penuh, akhirnya margarin dan gula bisa tercampur, walaupun belum berubah jadi lembut. Lima menit yg melelahkan dan cukup berat guys, dan masih ada menit-menit berikutnya yg menunggu. 

Lanjut. Setelah lima menit awal yg berat, mulai deh lanjut ngocok margarine dan gula yg udah mulai tercampur. Karena bingung harus mengocok dengan cara seperti apa, akhirnya kepikiran pake cara ngocok telur aja, kalian kebayangkan gimana? It's hard for me to explain, tapi bayangin sendiri ajalah ya. Lima menit pertama belum ada perubahan, margarine masih kuning pekat dan belum lembut, tangan makin capek. Lima menit kedua margarin mulai lembek dan warnanya mulai pucat, lumayan jadi ringan dan semakin mudah untuk dikocok. Lima menit berikutnya, magarin sudah cukup lembut tapi belum jadi hasil yang aku inginkan. Beberapa menit berikutnya, akhirnya si margarin sudah lembut dan berubah pucat cantik. Menurutku, dari kelembutan dan warnanya sih sudah cukup bagus untuk hasil kocokan tangan. Kalau masih disuruh ngocok lagi sampai hasilnya menyerupai hasil kocokan hand mixer, aku angkat tangan aja, gak kuat ๐Ÿ˜ง.

Nah, sehabis ini aku masukkan telur. Tahap ini tahap yg menyenangkan. Gimana enggak? Setelah telur masuk, adonan jadi semakin ringan dan gampang untuk dikocok. Aku kocok cukup asal-asalan saja dengan gerakan memutar, sampai hasil adonan menyatu, lembut dan cukup mengembang. Maksudku mengembang disini adalah cukup kocokan, gak kurang gak lebih, takutnya hasil cupcake malah jadi bantat dan tidak mengembang kalau campuran telurnya tidak cukup kocokan, menurut teoriku sih.


Setelah telur, aku masukkan campuran susu cair dan vanila pasta. Karena aku gak punya susu cair, jadi aku pakai campuran susu bubuk dan air. Setelah ditambah campuran ini, kocokan malah semakin enteng, ya iyalah, adonannya jadi cair. Adonan dikocok dengan balloon whisk yg sama dan dengan gerakan memutar, kadang juga asal-asalan, sama seperti saat mengocok adonan dengan telur. Cukup semenit saja, and done.


Eits, masih ada bahan lain yg belum masuk. Campuran tepung dan bahan kering lain jadi step terakhir dari rangkaian pengocokan ini. Campuran bahan kering dimasukkan sekaligus semua ke dalam adonan, lalu diaduk  dengan gerakan memutar kedalam (fold in), gak asal-asalan sekarang. Adonan diaduk sekitar 1 - 2 menit, sampai semua bahan kering tercampur rata dan tidak ada gumpalan bahan kering yang belum diaduk. Setelah adonan sudah menyatu dan smooth, adonan siap dituang kedalam cup case untuk cupcake.



Adonan yang sudah jadi aku tuang kedalam cup case dengan takaran 3/4 tinggi cup case, jangan terlalu penuh agar tidak meluap saat dioven. Dari hasil adonan sih cukup meyakinkan akan jadi cupcake yg sukses dn tidak bantat, tapi wallahualam, hanya Tuhan yg tahu bakal jadi seperti apa kue ini.

And, jeng jeng. Beberapa menit pengovenan awal aku cukup sumringah karena adonan cupcake tadi mengembang dengan bagus. 

Dan setelah pengovenan beres, inilah hasilnya. So good kan. 

Tapi, aku masih belum yakin dengan hasil kuenya, apakah bantat atau enggak. Jadi untuk meyakinkan diri sendiri, akhirnya cupcake jualan (btw ini dijual, karena aku jadi karyawan ditoko kuenya mama)  ini harus dikorbankan satu untuk dicoba. Hehe, gak apa-apa kali yaa, biar yakin. 

Ternyata hasilnya memuaskan sekali saudara-saudara. Cupcake buatan kali ini lembut banget, waktu dipegang empuk dan gak keras sama sekali, teksturnya juga keliatan bagus banget, gak ada penampakan bantat sama sekali. Lihat deh, so good looking, right?


Yap, akhirnya butter mixing challenge kali ini berhasil dengan hasil cupcake yg sangat memuaskan dan so good looking, and yummy pastinya. Kapan-kapan aku akan posting hal-hal menarik lainnya atau mungkin resep lain, karena cukup lama juga gak posting resep. Sebagai penutup, nih aku kasih foto hasil jadi cupcake yg udah dipoles cantik with butter cream๐Ÿ˜Š.


Bye ๐Ÿ˜˜

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Halooo sis, tq yah sudah berbagi pengalamannya :D
Aku senang sis suka berbagi ilmu & pengalamannya disini.. M
Btw utk takaran adonannya brp yah?
Dan suhu oven serta lama memanggangnya juga brp?
Baiknya dituliskan agar teman2 yg baca bisa mencobanya juga ^^
Trims

Laadillaa mengatakan...

Hai kak Nita Aprilia, makasih atas komen dan apresiasinya.
Iya kak, krn ini postingan dadakan dan memang hanya ingin share pengalaman, jd gak nulisin resepnya.
Nanti di postingan berikutnya aku coba tulis resepnya ya kak :)

Miliana mengatakan...

wah makasih resepnya kak enak banget

kartu alfamart

Posting Komentar